RAID Disc
RAID (Redundant Array of Independent Disk)
1.
RAID adalah sekumpulan
disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal
disk.
2.
Data didistribusikan ke
drive fisik
array.
3.Kapasitas
redunant
disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas,
yang menjamin
recoveribility
data ketika terjadi masalah atau kegagalan
disk.
RAID (Redundant Array of Independent Disk) yaitu sebuah cara untuk menggabungkan
set disk drive yang kemudian
data tersebut didistribusikan di
seluruh
drive fisik
array.
Tujuannya selain akan mendapatkan kapasitas yang berlebih, tetapi juga dapat membangun perlindungan
data dengan fungsi redudansi/melakukan duplikasi
data dalam
drive tambahan. Dengan adanya
RAID, keamanan
data akan terjaga jika terjadinya
error atau
data hilang karena
data tersebut masih akan tetap tersedia dengan aman.
Seiring berjalannya waktu,
RAID memiliki
level yang meningkat dan sampai sekarang
RAID terdiri dari 6
level. Berikut singkatnya :
RAID
level 0 menggunakan kumpulan
disk stripping tanpa adanya redudansi untuk meningkatkan kinerja sehingga masih disebut bukan anggota sejati
RAID. Jadi hanya menyimpan
data ke dalam
disk. Kelebihannya yaitu akses
data transfer sangat cepat karena bisa dilakukan secara paralel, sedangkan kekurangannya yaitu akses perblok tidak ada pengingkatan karena tidak adanya
back-up data dengan redudansi.
RAID
level 1 merupakan
disk mirroring, yaitu menduplikat tanpa
striping setiap
disk dengan begitu dapat meningkatkan kinerja atau dengan
kata lain memiliki redudansi, tetapi jumlah
disk yang dibutuhkan menjadi dua
kali lipat, sehingga biaya menjadi mahal. Kelebihannya yaitu memiliki
back up untuk tiap
disk dan apabila terjad kerusakan dapat dilakukan perbaikan karena adanya
mirror, sedangkan kekurangannya seperti
yang sudah disebut sebelumnya yaitu biaya menjadi mahal karena membutuhkan
disk 2 kali lipat dari biasanya.
RAID
level 2 menggunakan teknik akses paralel.
Tingkat stripping sangat kecil. Kelebihannya yaitu daoat membentuk kembali
data yang rusak dengan error
correcting code (ECC) dan jumlah
bit redudansi
yang diperlukan lebih sedikit dibanding dengan
level 1 (mirroring), sedangkat kekurangannya yaitu perlu adanya perhitung paritas
bit sehingga perubahan
data memerlukan waktu
yang lebih
lama dan
level ini
juga termasuk penerapan
yang biayanya cukup mahal karena memerlukan
disk yang khusus.
RAID level 3 juga
menggunakan teknik akses paralel, bedanya disini memerlukan sebuah
disk redundan sesuai berapapun jumlah kumpulan disknya, sehingga sudah tidak menggunakan
ECC. Kelebihannya yaitu akses dara lebih cepat karena pembacaan tiap
bit dilakukan pada beberapa
disk (paralel), sedangkan kelemahannya yaitu masih perlu ada perhitungan dan penulisan paritas
bit akibat performa
yang lebih rendah dibandingkan
yang tidak menggunakan paritas
bit.
RAID
level 4 merupakan penggabungan dengan paritas blok
interleaved yaitu menggunakan
striping data pada
level blok. Kecepatan
transfer untuk membaca dan menulisnya tinggi karena paritasnya berbentuk paralel. Kelebihannya yaitu terdapatnya paritas blok, sedangkan kekurangannya yaitu akses perblok hanya menggunakan 1
disk.
RAID
level 5 merupakan paritas blok interleved tersebar.
Data dan paritas disebar pada semua
disk termasuk
disk tambahan. Sebuah paritas blok tidak disimpan pada
disk yang sama deng blok-blok
data yang bersangkutan, karena itu dapat menyebabkan
data hilang bersama paritasnya dan
data tidak dapat diperbaiki. Kelebihannya sama seperti
RAID level 4 yaitu terdapatnya paritas blok dan penyebaran paritas, sedangkan kelemahannya yaitu perlunya mekanisme tambahan untuk perhitungan lokasi dari paritas sehingga akan mempengaruhi kecepatan dalam pembacaan blok maupun penulisannya.
RAID
level 6 yang
dapat disebut
juga redudansi
P+Q, yang dapat menyimpan informasi redudan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa
disk sekaligus. Kelebihannya yaitu kehandalan
data yang sangat tinggi karena untuk menyebabkan
data hilang, kegagalan harus terjadi pada 3 buah
disk dalam
rata-rata data mean time to repair (MTTR), sedangkan kelemahannya yaitu pinalti waktu pada saat penulisan
data karena setiap penulisan
yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar